Posted by : lautan hikmah falaahisme Tuesday, April 16, 2013

Kehidupan menghampar dalam tepi tirai, antara mati dan hidup, melangkahi mimpi-mimpi. Walau kita sudah tahu apa arti tujuan hidup ini namun setiap orang tampaknya terlalu sibuk dengan dunia. Memang sih tujuan orang hidup adalah bahagia, namun bahagia yang bagaimana? Setiap orang teriming-iming kata bahagia. Bahagia dalam dunia hingga hamparan dan bentangan luasnya akhirat. Tapi sikap-sikap yang ditampakkan tak begitu menunjukkan bahwa mereka bahagia, karena mereka kurang serius dalam menjalani kehidupan. Sering bermain-main dalam kesehariannya sendiri, kesibukannya sendiri, dan mereka kemudian lalai dalam mengingat Allah. 

Dan apa kehidupan itu? Kehidupan adalah sesuatu yang dapat memberi manfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Owh manfaat... Manfaat yang bagaimana yang anda maksud? Yaitu manfaat yang memberikan nilai positif bagi kehidupan manusia hingga sampai akhiratnya. Kalau semua manfaat yang dituju kita adalah ibadah dan mendapat pahala itu merupakan manfaat yang paling bagus. Namun ganjaran punya tingkat sendiri sendiri walau semuanya itu adalah ganjaran. Ganjaran yang paling hebat dan paling nikmat adalah bertemu dengan Allah sambil menikmati keindahan, pesona, dan keagungan Allah. Sungguh menurut kalangan orang yang tahu kenikmatannya itu tiada tara dan tiada bandingan karena bertemu dengan Allah adalah puncaknya kenikmatan. 
Dari falaahisme yang ingin meramaikan dunia sufisme. Puncak kenikmatan yang tiada tara, tiada bandingan, tiada tara, dan tiada lain adalah puncak kenikmatan bersama Allah. Subhanallah,,, semoga kata-kata ini bermanfaat bagi siapa saja yang menginginkan petunjuk agar menjadi lebih baik dan lebih baik.

Mari kita berpuisi dengan segala hajat yang mengindahkan kata intuisi kita, seserpih malam bergelayut dalam hamparan, mengurai dan menyusun telapak-telapak masa lalu yang begitu suram dan hitam, kini ingin menggali dalam sejuta kasih dalam temuan masa depan, berbagai jamuan termakan dari mulai ilmu dunia, bahkan yang ingin dipijakkan pada akhirat, dia hanya selalu bisa sedikit meraba meraba dan meraba, lalu kapan kau akan memeluk Tuhan, begitulah kata hatinya dengan menambah sebutan Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah...

Falaahisme menapak rasa dalam cinta, menjadi lanjutan dunia pujangga, yakni pujangga yang mrnginkan Tuhan. Kata Falaahisme akan selalu terulang karena nama ini adalah nama dan sekedar nama. Sampai jumpa wahai sang pengikut puitis yang begitu manis dan ketika baca ia sambil mringis.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © Lautan hikmah FalaahismE -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -